Fibonacci Retracement
Pencetus dan Sejarah Fibonacci
“Berapa banyak pasang kelinci yang beranak pinak selama satu tahun bila diawali dengan sepasang kelinci (jantan dan betina) dan kelinci tersebut tumbuh jadi dewasa dan kawin setelah mereka berumur satu bulan, sehingga setiap bulan kedua, masing-masing kelinci betina selalu melahirkan sepasang kelinci baru?”
Dari hasil permasalahan ini, Fibonacci akhirnya memperkenalkan deret angka 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, dst., dimana rasio ini terdapat dalam proporsi bentuk-bentuk di alam dan menjadi dasar terbentuknya bilangan Fibonacci ini.
Kemudian, pada deret tersebut ditemukan rasio yang cukup sering ditemui pada setiap bentuk benda yang ada di alam ini, dimana rasio 1:1.618 atau 0.618:1 lebih dikenal dengan istilah Golden Ratio.
Tidak sedikit dari para trader pada akhirnya menggunakan rasio Fibonacci ini sebagai alat ukur untuk mendapatkan area-area yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk mengambil posisi yang “berpotensi menghasilkan keuntungan” dalam trading mereka.
Lalu, bagaimana cara menggunakan Fibonacci dalam trading forex?
Cara Menggunakan Fibonacci Dalam Trading Forex


- 0.0%
- 23.6%
- 38.2%
- 50%
- 61.8%
- 100%.
Beberapa level inilah yang dijadikan sebagai area acuan atau referensi oleh para trader dalam menentukan area support dan resistance.
Di antara beberapa level tersebut, level Fibonacci Retracement yang cukup populer adalah level 38.2%, 50%, dan 61.8%.
Di kisaran salah satu dari ketiga level tersebut, seringkali memunculkan sinyal buy atau sell dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi.
Ada fakta menarik di balik Level 50%. Level ini sebenarnya bukan berasal dari rasio Fibonacci, namun banyak trader sering memperhatikan level ini.
Mengapa demikian?
Karena pergerakan harga memiliki kecenderungan untuk melanjutkan ke suatu arah tertentu setelah melewatinya.
Jika harga tembus level 50% mengarah ke atas, maka reli harga kemungkinan akan sampai level 0.0%. Sebaliknya, jika harga berhasil menerobos level 50% ke arah bawah, maka kemerosotan harga kemungkinan akan berlanjut hingga level 100.0%.
Konsep dasar penggunaan Fibonacci retracement adalah mencari peluang buy ketika harga berada di kisaran support.
Sebaliknya, Anda bisa mencari peluang sell ketika harga berada di kisaran resistance yang diperoleh dari Fibonacci Retracement.
Strategi seperti ini mirip dengan bounce trading. Anda menunggu pullback hingga ke area referensi dan mencari apakah ada konfirmasi sinyal buy atau sell.
Bounce dalam trading forex adalah momen ketika harga memantul setelah mendekati batas support atau resistance.
Jika Anda masih pemula dan belum mempelajari sinyal buy maupun sell lebih dalam, Anda bisa menggunakan Fibonacci Retracement untuk membantu membaca pergerakan harga.
Ketika pergerakan harga tertahan di area referensi tersebut, maka Anda bisa mencoba untuk melakukan sell atau buy.
Coba praktikan cara ini di akun demo!
Lakukan percobaan dan latihan menggunakan Fibonacci Retracement di akun demo untuk mengenali area-area di mana Anda bisa melakukan transaksi buy atau sell.
Buka Akun Demo
Lalu, bagaimana cara mengaplikasikan strategi buy ataupun sell dengan menggunakan fibonacci? Mari kita lihat terlebih dahulu cara kerja Fibbonaci pada strategi buy berikut ini!
Strategi Buy Menggunakan Fibonacci

Di area ini, Anda dapat mencoba mencari konfirmasi pantulan yang merupakan sinyal buy di mana pada area ini terdapat tiga level retracement, yaitu:
- 60177 (38.2%)
- 60038 (50.0%)
- 59898 (61.8%).
Ketiga level tersebut menjadi support saat Anda menunggu harga masuk ke area referensi. Level terbaik untuk buy berada di sekitar 61.8%. Namun, ada kalanya Anda akan mendapatkan konfirmasi pantulan di sekitar 50.0%.
Jika begini, dimanakah level paling cocok untuk Anda bisa mengambil posisi buy? Coba perhatikan secara lebih detail grafik ini!
Seperti yang terlihat pada grafik diatas, pergerakan harga berkali-kali mencoba menembus level 1.59898 (61.8%).
Terlihat dari level tersebut dimana pengujian sudah dilakukan sebanyak empat kali, namun candlestick selalu ditutup di atas 1.59898.
Ini menjadi pertanda bahwa support cukup kuat di area tersebut, dan saatnya Anda melakukan pembelian di sekitar 1.60038 (50%).
Targetnya adalah level 1.60630 (0.0%), sementara untuk antisipasi berada di exit point (1) atau exit point (2).
Apa fungsi dari exit point dan Mengapa harus ada dua exit point?
Exit point berfungsi untuk mengantisipasi jika pasar berkehendak lain dan berlawanan dengan perkiraan Anda.
Seringnya pergerakan harga menembus level 76.4% menjadi indikasi awal bahwa arah trend akan berubah, sehingga beberapa trader cenderung memilih untuk bermain aman dengan melepas posisi mereka setelah level tersebut tembus (break).
Namun, konfirmasi perubahan arah trend (reversal) sebenarnya berada pada level 100.0%, sehingga para trader yang lebih berani memilih tembusnya level tersebut sebagai exit point mereka.
Selain itu, hal penting yang perlu Anda ingat adalah tidak ada analisa teknikal yang 100% benar. Oleh karena itu, penting untuk Anda mempelajari manajemen modal dan risiko.
Perpaduan antara ketiga hal ini akan menjadi senjata ampuh dalam trading Anda.
Bagaimana akhir dari GBP/USD setelah melakukan buy?
Jika Anda melihat pergerakan harga pada grafik tersebut menurun, maka ini menjadi waktu yang tepat untuk Anda melepas posisi buy pada salah satu dari kedua level tersebut.
Anda akan melihat GBP/USD naik dan target Anda tercapai!
Setelah Anda memahami penggunaan indikator Fibonacci Retracement untuk strategi buy dalam trading forex ini, sekarang saatnya bagi Anda untuk mengetahui penggunaannya dalam strategi sell berikut ini.
Strategi Sell Menggunakan Fibonacci

Bagaimana akhir dari EUR/USD setelah melakukan sell?
Pada saat pull back telah terjadi, Anda bisa melihat bahwa harga telah berada di dalam area referensi. Perhatikan pada grafik tersebut, harga tidak mampu menembus ke atas level 1.38995 (61.8%), bahkan menurun dan menembus ke bawah level 1.38228 (50.0%).
Ini sinyal baik, Anda diperbolehkan untuk melakukan sell dengan target di level 1.34980 (0.0%). Jangan lupa untuk melakukan antisipasi dengan target di exit point (1) atau (2) jika seandainya perkiraan Anda salah.
Jika Anda melihat pergerakan harga pada grafik tersebut mengalami kenaikan, maka ini menjadi waktu yang tepat untuk Anda melepas posisi sell pada level tersebut.
Dalam menggunakan tools Fibonacci Retracement ini, tidak sedikit trader yang melakukan kesalahan dalam menentukan swing high dan swing low.
Sebagai catatan, Anda perlu mengamati dengan jeli dan melakukan latihan untuk mengasah ketajaman anda dalam mengenali dua posisi ini.
Diperlukan kesabaran lebih untuk menanti konfirmasi di area referensi agar dapat mempraktekkan teori ini dengan baik.
Tertarik untuk mencoba Fibonacci dalam trading Anda?
Anda bisa mencoba mengaplikasikan Fibonacci Retracemenet dengan mudah dan sederhana melalui paltform trading MetaTrader4.
Jika Anda sudah mendapatkan paltform trading tersebut, Anda hanya memerlukan akun demo untuk mengakses pasa forex dengan grafik harga sesungguhnya, sesuai dengan kondisi market saat ini.
Mulai trading di akun demo untuk mencoba menggunakan Indikators Fibonacci Retracement dan menguji masing-masing strategi yang telah Anda pelajari di sini guna menemukan strategi yang tepat untuk trading Anda.